top of page

Basic Information

Cambridge; December 1st, 1994

₳₳₳

Lee Keumjo as fc

A Murderer and A Copywriter Freelancer

Personalities

Wyne merupakan gadis yang ramah. Banyak orang menyukainya, bahkan sejak dia masih kecil. Meski begitu, Wyne bukan orang yang suka berinteraksi dengan banyak orang. Dia lebih suka menyendiri di dalam ruangan. Dan Wyne tidak akan mengampuni orang-orang yang suka berbuat ulah, termasuk orang-orang yang menjadi korbannya. Wyne terkenal sangat dingin saat membunuh, bahkan aura-nya pun dapat membekukan siapa saja. Kendati begitu, tidak ada yang mengetahui itu semua.

Relation

Noah Allardio Moreau

France

January 24th, 1991

Darren Lee

Seoul

December 23th, 1981

Yoshida Manami

Tokyo

May 19th, 1991

Yamada Suzume

Tokyo

April 12th, 1985

Jayden Russell Anderson

Seattle

March 1st, 1993

@spc_swonho

Aethelwyne Winter Azura Bowen

Background Story

Cambrigde, London

Aethelwyne besar di panti asuhan, dan aneh. Gadis itu memiliki kemampuan ilusi yang didapatnya sejak ia lahir. Setiap kali mood-nya berubah; suhu disekitarnya pun ikut berubah. Meskipun begitu, Wyne adalah anak yang ramah dan manis. Dia mudah sekali tersenyum pada orang-orang di sekitarnya, namun dia lebih suka menyendiri.

 

Tempat favoritnya adalah danau di belakang panti asuhan tempat ia tinggal, dan disana ia selalu membaca buku. Tapi dibalik itu semua, Wyne lebih senang memutilasi katak di danau. Ia selalu suka melihat darah mengalir dari tubuh katak itu, dan melihat si katak mati dengan keadaan tak berbentuk. Dia pikir itu adalah satu-satunya kesenangan selain membaca buku.

 

Beranjak dewasa, orang-orang disekitarnya menemukan kejanggalan pada diri Wyne. Semua orang perlahan-lahan menjauhinya dan mengucilkannya. Wyne tidak suka dengan tatapan semua orang yang seperti menganggapnya sampah—meskipun dia tidak peduli. Sampai teman-temannya yang lain mulai iseng dengan mengolok, juga menjahilinya.

 

Benci? Tentu saja. Gadis itu bukan tipe orang yang mudah menerima ocehan orang lain tentang dirinya, tapi juga bukan orang yang suka diperlakukan dengan tidak baik—mengingat dia tidak pernah memperlakukan orang lain dengan buruk. Maka, dia membalasnya dengan pembunuhan. Malam itu, di ulang tahunnya yang ke-18, Wyne membunuh semua orang yang berada di panti asuhan. Menghancurkan bagian-bagian tubuh mereka tanpa ampun dan mengumpulkannya jadi satu. Setelah itu, dia meninggalkan Cambridge.

Wyne hidup berganti-ganti tempat, dengan pekerjaan yang berbeda-beda sejak dia meninggalkan panti. Menghindari kejaran para penegak hukum yang mencarinya hingga ke pelosok London—dan siapapun yang berhasil menemukannya akan berakhir dengan cara yang menyedihkan.

 

Di usia-nya yang ke-20, Wyne bertemu dengan seorang pria Perancis yang bersedia membawanya pergi dari London. Pria itu bernama Allard, dan Wyne jatuh cinta untuk pertama kalinya dengan pria itu. Allard adalah seorang ahli senjata di Perancis—bekerja untuk sebuah keluarga mafia di Perancis yang pada akhirnya mengangkat Wyne menjadi salah satu anggota keluarga.

 

Wyne dan Allard dekat, pemuda itu mengajarkan bagaimana caranya menggunakan senjata. Namun kedekatan itu rupanya hanyalah kedok Allard untuk dapat membunuh keluarga mafia tersebut, kemudian mencampakan Wyne dan menghilang. Meninggalkan dirinya sebagai tersangka pengganti pemuda itu. Sekali lagi, Wyne hidup dengan menjadi buronan.

 

Pada akhirnya, Wyne hidup tanpa tujuan di Paris—menjadi pelayan toko, restaurant, bahkan cleaning service. Gadis itu tidak lagi ingin percaya pada seseorang, bahkan dengan kebaikannya. Dia lebih banyak murung daripada tersenyum kepada rekan-rekan kerjanya. Dia tinggal di lingkungan kecil di mana tidak akan ada orang yang mampu mencarinya, bahkan Allard sekalipun. Untuk beberapa saat, dia merasa hidupnya aman.

Paris, France

Duapuluh satu tahun, Wyne pergi dari Perancis menuju Seoul. Bertemu dengan seorang perempuan berusia 40 tahun yang menampung kehidupannya di Seoul—Nyonya Jaeyoung. Namun kehidupannya tak kunjung membaik bersama Jaeyoung. Wanita itu seringkali memperlakukannya seperti wanita murahan—barang jualannya, dan seringkali menjualnya kepada pria kaya hidung-belang untuk mendapatkan uang.

 

Suatu malam Wyne memilih untuk kabur dari mansion Jaeyoung, dan pergi ke Songdo untuk bergabung dengan salah satu perusahaan mafia terbesar di Songdo. Dia bertemu dengan seorang pria berusia 35 tahun bernama Darren Lee yang menjaganya, dan memperlakukannya dengan baik. Dia juga memiliki rekan kerja perempuan yang bernama Yoshida Manami, seorang dokter di Songdo yang memiliki pekerjaan gelap sebagai penjual organ tubuh secara ilegal.

​

Songdo seperti mengembalikan kepercayaannya kepada banyak orang tidak bersalah, mengembalikan segala senyum dan keramahannya yang sempat pudar saat usianya baru saja menginjak remaja. Namun itu tidak berlangsung lama. Perusahaan yang menampungnya harus mengalami kebangkrutan karena pemiliknya tertangkap polisi. Beberapa rekan kerjanya pun ikut terseret ke balik jeruji besi, termasuk Darren Lee. Selama beberapa waktu berikutnya, Wyne harus rela mendekam di dalam rumah Manami tanpa sedikit pun keluar sampai polisi menganggap kasus tersebut selesai.

​

Tidak hanya dirinya, Manami pun terancam. Gadis yang sebaya dengannya tengah dicurigai oleh beberapa rekannya. Oleh sebab itu, Manami ingin pulang ke tempat asalnya di Jepang. Manami mengajaknya ikut serta, membuat Wyne tidak mau membuang kesempatan untuk hidup lebih baik lagi di tempat baru—lagi.

Songdo, Korea

Di Jepang, Wyne tinggal bersama Manami di salah satu apartemen murah dan terpencil. Manami melamar ke beberapa rumah sakit, mencoba kembali karirnya di rumah sakit. Sementara dirinya sendiri mencoba peruntungan sebagai copywriter freelancer.

​

Disamping itu, Wyne tetap tidak bisa menghilangkan kebiasaannya membunuh. Dia bekerja sama dengan Yamada Suzume, menjadi salah satu anak buahnya sebagai pembunuh bayaran. Dia memisahkan diri dengan Manami, tidak ingin merepotkan sang gadis lebih jauh lagi. Dengan Suzume, hidupnya menjadi sedikit lebih baik. Pekerjaannya sebagai copywriter pun tidak memiliki kendala.

​

Suatu hari, Yamada Suzume kalah dari taruhan melawan seorang laki-laki bernama Jayden Russell Anderson. Suzume memberikan dirinya sebagai barang taruhan—kendati masih banyak hal-hal yang bisa dia pertaruhkan selain dirinya. Pada akhirnya, Wyne tetap tidak bisa melakukan apapun di bawah kuasa Suzume atau pun Jayden. Gadis itu lebih memilih untuk tidak menjadi pemberontak dan bersikap manis demi kehidupan yang aman dan nyaman.

Sapporo, Japan

bottom of page